Jumat, 13 Januari 2017

Penyakit Gula Kering

Penyakit Gula Kering



Penyakit gula merupakan penyakit yang banyak ditemukan di masyarakat sehingga mendorong saya untuk membagikan pengetahuan mengenai beberapa gejala penyakit gula kering. Kenapa harus membahas penyakit gula kering ? karena beberapa kalangan mengalaminya dan sebagian lagi mengalami penyakit gula basah. Dua jenis penyakit ini sebenarnya tidak ada dalam kamus kedokteran, namun istilah ini terkenal karena sebutan di masyarakat untuk menggambarkan bagaimana kondisi pasien yang mengalami penyakit tersebut.

Penyakit gula atau dalam dunia kesehatan dinamakan diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh tidak terkontrolnya kadar gula didalam darah. Gula darah atau glukosa sebenarnya merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh untuk membangun jaringan sel dan membentuk otot, namun glukosa yang berlebihan justru menimbulkan masalah pada tubuh karena adanya penumpukan didalam aliran darah. Ada begitu banyak penyebab penyakit gula dan sebagian besar dikarenakan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Selain gaya hidup yang kurang sehat, penyakit gula darah juga bisa disebabkan oleh faktor genetik / keturunan, adanya kelainan pada tubuh yang mengakibatkan produksi insulin tidak memenuhi syarat hingga pada kondisi terburuk tubuh tidak bisa memproduksi insulin sama sekali.

Gejala penyakit gula kering biasanya dikaitkan dengan produksi insulin dalam tubuh manusia. Insulin merupakan suatu hormon yang diproduksi dalam pankreas dan berguna untuk menyerap glukosa yang mengalir dalam aliran darah. Pada orang normal yang tidak mempunyai diabetes, proses ini akan berjalan sangat lancar. Pankreas menghasilkan insulin untuk menyerap glukosa didalam aliran darah dan sekresi inssulin dari pankreas berjalan normal, namun pada orang yang mengalami diabetes produksi insulin tidak cukup untuk menyerap glukosa tersebut sehingga glukosa tersebut menumpuk pada aliran darah dan menyebabkan masalah yang serius. Baca Juga :

Senin, 09 Januari 2017

Cara Mengatasi Penderita Nyeri Sendi Agar Tidak Kambuh Lagi

Cara Mengatasi Penderita Nyeri Sendi Agar Tidak Kambuh Lagi


Radang sendi atau disebut juga sebagai arthritis merupakan suatu penyakit yang menyebabkan terjadinya inflamasi di dalam satu atau beberapa sendi. Gejala yang dirasakan penderita biasanya berupa rasa sakit, bengkak, kemerahan, atau sensasi hangat pada sendi yang meradang. Radang sendi juga bisa menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan.

Faktor risiko terkena radang sendi biasanya meningkat seiring perkembangan usia. Selain usia, penyakit obesitas, jenis kelamin, dan riwayat kesehatan keluarga dapat turut berpengaruh. Terlebih lagi jika Anda pernah mengalami cedera di suatu sendi, bukan tidak mungkin rasa sakit di sekitar sendi tersebut akan kambuh. >> Obat Radang Usus Besar Di Apotik

Jenis-jenis Radang Sendi


Ada beberapa jenis radang sendi di antaranya:

  • Rheumatoid arthritis. Kondisi ini terjadi ketika membran sinovial (lapisan pembungkus sendi) mengalami inflamasi dan bengkak akibat serangan dari sistem kekebalan tubuh kita sendiri. Rheumatoid arthritis lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan pria dengan usia antara 40-50 tahun. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini bisa mengarah kepada kerusakan tulang dan tulang rawan di dalam sendi.

  • Osteoarthritis. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan sendi mengalami keausan sehingga tulang bisa bergesekan langsung dengan tulang lain, menyebabkan rasa sakit dan terhambatnya gerakan. Osteoarthritis umumnya diderita oleh golongan usia 50 tahun ke atas.
  • Penyakit asam urat. Kondisi yang umumnya menyerang bagian sendi jempol kaki ini disebabkan oleh penumpukan zat asam urat di dalam tubuh. Selain sakit, sendi yang terkena penyakit asam urat juga bisa membengkak.
  • Lupus. Kondisi ini terjadi ketika jaringan dan organ tubuh mengalami gangguan akibat menyerang sistem kekebalan tubuh sendiri.
  • Fibromyalgia. Kondisi ini ditandai dengan gejala rasa sakit pada bagian otot, tendon, dan ligamen.
  • Cervical spondylosis. Kondisi ini bisa menyebabkan gejala nyeri dan kaku pada leher.
  • Polymyalgia rheumatica. Sama seperti penyakit lupus, serangan sistem kekebalan tubuh diduga berperan dalam timbulnya kondisi ini. Namun, penyebab pasti kondisi ini belum diketahui. Polymyalgia rheumatica umumnya dialami oleh orang-orang berusia di atas 50 tahun dengan gejala inflamasi sendi, kaku, dan nyeri pada otot.
  • Reactive arthritis. Kondisi ini biasanya muncul setelah seseorang mengalami infeksi pada saluran kelamin, usus besar, atau tenggorokan. Selain di sendi, orang yang terkena reactive arthritis juga bisa mengalami radang pada uretra dan mata.
  • Enteropathic arthritis. Gejala inflamasi pada penyakit ini umumnya dirasakan pada sendi tungkai dan punggung. Enteropathic arthritis biasanya merupakan salah satu komplikasi dari penyakit radang usus (misalnya penyakit Crohn dan kolitis ulseratif).
  • Psoriatic arthritis atau radang sendi yang muncul sebagai komplikasi dari penyakit psoriasis.
  • Secondary arthritis. Kondisi ini kerap dialami oleh orang yang dulunya pernah mengalami cedera sendi.
  • Juvenile idiopathic arthritis atau jenis radang sendi yang diderita oleh anak-anak. Penyebab kondisi ini belum diketahui dan biasanya gejala nyeri atau inflamasi pada sendi akan hilang seiring perkembangan usia anak.
  • Diagnosis Radang Sendi

Temui dokter jika Anda mengalami gejala-gejala radang sendi. Untuk memastikan kondisi, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik sederhana terlebih dahulu, misalnya mengamati adanya pembengkakan dan melihat kemampuan pasien dalam menggerakkan sendi. Jika pasien dicurigai menderita radang sendi, maka pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium (misalnya pemeriksaan darah, cairan sendi, dan urine) akan dilakukan untuk menguatkan bukti. klikk>> Obat Tukak Lambung Di Apotik
Pemeriksaan radang sendi yang dilakukan akan bervariasi tergantung dari jenis kondisi yang dicurigai diderita oleh pasien. Selain analisis cairan di laboratorium, diagnosis radang sendi juga bisa dilakukan menggunakan metode pencitraan, contohnya dengan USG, pemindaian CT scan atau MRI, dan pemeriksaan menggunakan X-ray.

Pengobatan Radang Sendi


Pengobatan radang sendi atau arthritis yang direkomendasikan oleh dokter bergantung kepada jenis dan tingkat keparahan dari radang sendi itu sendiri. Selain untuk meringankan gejala, pengobatan radang sendi juga bertujuan untuk meningkatkan fungsi sendi sendi.
Untuk mengurangi rasa sakit, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen), analgesik (misalnya acetaminophen), serta krim atau salep yang mengandung capsaicin dan menthol sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang diresepkan oleh dokter.

Untuk mengatasi kasus radang sendi yang diakibatkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh kita sendiri, dokter kemungkinan akan meresepkan kelompok obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD), misalnya hydroxychlorquine atau methotrexate. Bersamaan dengan pemberian DMARD, infliximab atau etanercept (jenis agen biologis) biasanya diberikan. Selain itu, dokter bisa juga memberikan obat-obatan golongan kortikosteroid, misalnya cortisone atau prednisone.

Selain dengan obat-obatan, terapi fisik juga kadang-kadang direkomendasikan oleh dokter dengan tujuan memperkuat otot-otot di sekitar sendi dan meningkatkan kemampuan gerak tubuh.

Mengatasi Radang Sendi Tingkat Parah


Apabila gejala radang sendi sudah sangat parah dan tidak bisa diatasi lagi, baik oleh obat atau pun terapi, maka dokter kemungkinan akan merekomendasikan operasi. Beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan adalah prosedur penyatuan sendi atau arthodesis, prosedur pemotongan tulang atau osteotomy, atau prosedur penggantian sendi atau arthroplasty. Klikk >> Obat Nyeri Sendi Di Apotik

Selasa, 03 Januari 2017

Cara Mengatasi Penyakit Pengapuran Tulang Agar Tidak Kambuh Lagi

Cara Mengatasi Penyakit Pengapuran Tulang Agar Tidak Kambuh Lagi

Kesehatan menjadi hal yang sangat mahal harganya, untuk itu kita harus senantiasa menjadi tubuh agar selalu sehat. Ada cukup banyak jenis penyakit yang bisa menyerang manusia, diantaranya adalah penyakit yang disebabkan oleh sikap atau perilaku yang tak sehat, misalkan saja adalah sakit pinggang. Penyakit yang satu ini tak hanya menyerang orang tua saja, melainkan juga anak-anak dan juga remaja, penyebabnya cukup beragam, diantaranya adalah posisi duduk atau juga tidur yang salah.

Penyebab Sakit Pinggang 



Namun meskipun tergolong sebagai penyakit yang wajar dan umum jangan menyepelekan penyakit pinggang karena bisa menjadi awal penyakit berbahaya lainnya. biasanya tanda-tanda dari penyakit ini adalah merasakan ketegangan otot pada saat melakukan aktivitas, baik itu jenis aktivitas biasa atau juga aktivitas berat seperti mengangkat beban. Nah berikut ini beberapa penyebab dari sakit pinggang, yaitu:

Faktor usia, mereka yang sudah tua tentunya berbeda dengan yang masih muda, berbagai macam masalah kesehatan sangat rentan menjangkiti, salah satunya adalah bagian sendiri yang sudah tak seaktif dulu, sedikit saja gerakan salah maka berakibat buruk pada tulang mereka.

Pengapuran atau yang lebih dikenal dengan osteoporosis merupakan hal yang sangat umum dialami oleh manusia di usia senja, apalagi oleh wanita, keadaan ini dapat Mengakibatkan jepitan yang terjadi pada syaraf belakang sehingga menimbulkan rasa yang sakit.

Sering menggunakan sepatu hak tinggi, hal ini jika terus dilakukan ternyata berdampak buruk pada postur tubuh, beberapa tekanan bisa terjadi pada ruas-ruas tulang belakang dan menyebabkan rasa sakit.

Otot tegang. Kecelakaan pada saat melakukan olahraga karena kurang melakukan pemanasan sehingga otot-otot tubuh menjadi tegang.

Salah gerak, saat kita terlalu lama dalam posisi yang sama kemudian dengan tiba-tiba melakukan gerakan yang keras otomatis bagian tubuh seperti pinggang belum sempat untuk meresponnya sehingga memicu rasa sakit.

Penggunaan alas tidur yang tak rata, khususnya jika Anda memiliki kebiasaan menggunakan bantal pada pinggang saat tidur, jika berlangsung secara terus-menerus dapat menyebabkan postur tulang belakang berubah dan memicu rasa sakit.

Melihat dari penyebabnya tersebut sakit pinggang memang terlihat hanya dialami oleh orang-orang yang sudah tua saja, namun pada kenyataannya anak-anak juga bisa terkenal hal tersebut, karena salah melakukan gerakan atau mungkin posisi sehari-hari seperti tidur dan juga duduk yang salah sehingga bagian syaraf belakang terjepit dan mengakibatkan rasa sakit.
Obat Sakit Pinggang Tradisional
Meski mungkin tidak terlalu berbahaya, namun jika dibiarkan sakit pinggang akan sangat mengganggu. Terutama bagi mereka yang kesehariannya harus melakukan pekerjaan berat. Untuk itu, berikut ini saya rangkum beberapa cara mengobati sakit pinggang dengan ramuan tradisional.

  • Daun Landep


Daun landep biasa ditemukan pada ramuan tradisional untuk mengobati sakit gigi dan juga gusi bengkak/berdarah. Namun, perlu dketahui, daunlandep juga efektif untuk menghilangkan nyeri pinggang, rematik dan sakit kepala. Ambil segenggam daun landep segar, kemudian dicuci bersih dan ditumbuk hingga halus. Tambahkan air kapur sirih secukupnya, kemudian aduk hingga tercampur rata. Oleskan ramuan tersebut pada pinggang yang sakit.

  • Daun Kumis Kucing


Sebelumnya saya sudah pernah merangkun manfaat tanaman kumis kucing pada artikel terdahulu. Salah satu khasiatnya adalah mengatasi sakit pinggang. Caranya, ambil 7 lembar daun kumsi kucing dan akar tanaman kumis kucing secukupnya. Bersihkan, kemudian direbus dalam segelas air hingga mendidih. Biarkan selama semalam, dam minum apda esok paginya.

  • Akar Beluntas


Selain digunakan sebagai ramuan tradisional untuk menghilangkan bau mulut dan bau badan, tanaman beluntas juga dipakai sebagai obat untuk menghilangkan sakit pinggang. Namun bagian tanaman yang digunakan adalah akarnya. Bahan-bahannya adalah 1 akar beluntas, 1 ibu jari kencur, 1 ibu jari temulawak, dan 1 ibu jari kunyit direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, airnya disaring lalu diminum sekaligus.

  • Jahe Merah


Di dalam jahe merah terdapat senyawa gingerol, zingeron, dan shogaol yang efektif untuk mengatasi rasa nyeri. Karena itu, rimpang yang satu ini biasa dijadikan obat pereda nyeri. Ambil 25 gram jahe merah, 25 gram temu hitam, 30 gram akar sawi langit, dan 30 gram daun dewa, cusi bersih. Semua bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa setengahnya.

  • Buah angco


Buah angco sangat mirip dengan buah kurma. Karena itu sering dinamakan sebagai kurma China. Salah satu khasiat dari buah ini adalah mengatasi sakit pinggang. Caranya rebus 10 butir buah angco, 3 butir buah sun boi, 15 gram akar bawang merah segar, dan 25 gram jahe merah dalam 600cc air hingga mendidih dan tersisa setengahnya. Airnya disaring lalu diminum selagi hangat.

Bisa Juga Anda Mengkonsumsi Obat Herbal Alami Biar penyakit pengapuran Tulang Anda tidak kambuh lagi.. Klik>>> Obat Herbal Pengapuran Tulang Di Apotik